Rabu, 26 November 2008

Fatwa Rasulullah Tentang Aqidah 3




Dikutip dari:
A'laam al-Muwaqqi'in
Ibnu Qoyyim al-Jauziyah

Rasulullah saw ditanya tentang masalah takdir dan kaitannya dengan perbuatan manusia. "Apakah perbuatan manusia terikat oleh takdir atau ia memberi pengaruh terhadapnya?" Rasulullah saw menjawab dengan sabdanya berikut:

"Beramallah, sesungguhnya setiap orang akan diberi kemudahan menuju kepada apa yang telah ditetapkan (Allah) untuknya. Orang yang telah ditakdirkan menjadi orang yang beruntung (penghuni surga), ia akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan golongan surga (kebaikan), sedang orang yang telah ditetapkan sebagai manusia celaka (penduduk neraka), ia akan digampangkan untuk mengerjakan amalan golongan neraka (kejahatan)".

Kemudian membaca Ayat:
"Adapun orang yang mendermakan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa. Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga). Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang yang bakhil dan merasa yang terbaik. Maka kelak Kami akan menydiakan baginya (jalan) yang sukar...(Al Lail: 5-10) (HR Bukhari Muslim).

Selasa, 25 November 2008

Fatwa Rasulullah Tentang Aqidah 2




Dikutip dari:
A'laam al-Muwaqqi'in
Ibnu Qoyyim al-Jauziyah

Rasulullah saw ditanya; bagaimana kami dapat melihat Allah, bukankah kami saat itu sangat banyak memenuhi bumi ini, sementara Dia satu?
Maka beliau memberikan jawaban sebagai berikut; Aku akan berikan kepadamu tamsil tentang itu pada nikmat Allah. Matahari dan bulan adalah sebahagian dari karunia-Nya dan merupakan sebagian dari tanda-tanda kemahakuasaan-Nya. Keduanya dapat kamu lihat. Dalam satu waktu matahari dan bulan menyinari kamu semuanya. Dan kamu memandang keduanya tanpa harus saling berebut dan saling berdesakan, Rabbmu, Allah tentu lebih dari itu. (HR Ahmad).

Fatwa Rasulullah Tentang Aqidah 1




Dikutip dari:
A'laam al-Muwaqqi'in
Ibnu Qoyyim al-Jauziyah

Rasulullah saw ditanya tentang orang mukmin yang melihat Allah swt, Rabb mereka (di akhirat). Beliau menjawab dengan pertanyaan: "Apakah kamu saling berdesakan ketika melihat matahari di siang hari yang cerah?" para sahabat menjawab: "Tidak". "Apakah kamu saling berhimpit-himpitan untuk melihat bulan dimalam purnama yang terang benderang?" tanya beliau lagi. "Tidak" jawab para sahabat. Maka Rasulullah saw bertutur: Kamu akan melihat Allah swt dalam keadaan seperti itu pula" (Muttafaq Alaih)